Ketika bicara tentang haji plus, banyak yang langsung terbayang jalan panjang dan persiapan segudang. Menentukan paket yang tepat bukan sekadar soal bujet, tapi juga kenyamanan travel alhijaz tour. Yuk, simak gimana caranya memilih yang paling sesuai untuk Anda.
Pertama, keluarga itu utama. Kalau Anda berencana berangkat dengan keluarga, perhatikan fasilitas yang ditawarkan untuk rombongan. Apakah ada pengaturan tempat tinggal yang memadai? Jangan sampai seperti pepatah “Bagaikan katak dalam tempurung,” merasa terasing di kota suci. Salah satu contohnya, paket dengan fasilitas hotel bintang lima yang dekat dengan Masjidil Haram tentu lebih nyaman buat keluarga besar.
Jangan sampai lupa tanyakan soal jadwal keberangkatan. Ada yang pilih masa haji reguler dan ada yang lebih suka waktu tertentu. Pilihan ini bakal berpengaruh ke harga dan ketersediaan fasilitas. Jangan sampai “kemarau setahun dihapus hujan sehari”, maksudnya planning matang berbulan-bulan berantakan hanya gara-gara salah pilih waktu.
Nah, soal pendanaan. Coba hitung total biaya yang harus disiapkan. Bandingkan harga paket yang berbeda. Kadang ada satu atau dua tambahan biaya tak terduga yang bikin dompet lekas bolong. Ingat pepatah “sedia payung sebelum hujan.” Cari informasi sebanyak mungkin tentang paket yang ditawarkan oleh beberapa pengelola haji.
Selain itu, seringkali layanan tambahan jadi penentu. Misal, apakah ada program bimbingan tatacara ibadah haji sebelum berangkat? Atau kursus bahasa Arab kilat? Hal-hal begini memang sepele tapi sangat membantu nantinya. Jangan sampai alih-alih “bagai makan buah simalakama”, ibadah jadi terganggu gara-gara kurang persiapan.
Pastikan juga peraturan terbaru soal protokol saat penyelenggaraan haji. Dengan pandemi yang mewarnai, aturan berubah dan harus diantisipasi. Jangan sampai “menaruh garam di laut”, usaha keras tapi tak mendapat hasil. Cari tahu apakah paket sudah mencakup asuransi kesehatan dan perlindungan dari penularan penyakit.
Pendapat orang yang sudah berangkat haji juga penting. Dengan mendengar cerita pengalaman mereka, Anda bisa dapat gambaran lebih jelas. Misalnya teman saya pernah bilang, “Dapat hotel yang nyaman sangat membantu ibadah haji, lebih fokus dan khusyuk,” katanya sambil mengunyah kurma. Pengalaman nyata ini jusru lebih “berharga daripada uang tunai” buat bahan pertimbangan.